Tersediapuluhan seller menjual No Brand Jarum Jahit Otot dan Kulit paling lengkap dan terpercaya. Harga No Brand Jarum Jahit Otot dan Kulit 104500. Ayo belanja sekarang! Lihat Promo Buat Permintaan Penawaran Bantuan . Hubungi Kulit pada tubuh manusia meskipun menjadi suatu kesatuan, memiliki banyak perbedaan di setiap bagian tubuh tertentu, tidak hanya berbeda antara kulit wajah dan tubuh saja. Perbedaan jenis kulit ini membuat perawatan untuk masing-masing anggota tubuh menjadi berbeda. Karena itu, mengenal perbedaan jenis kulit wajah dan tubuh ternyata sangat penting, sebab ini akan menentukan jenis perawatan dan produk yang dibutuhkan. Tipe kulit yang sehat terdiri dari kulit normal, berminyak, kering, dan kombinasi. Ada pula tipe kulit mudah berjerawat dan sensitif, tapi kedua tipe ini biasanya dipengaruhi oleh bermacam-macam faktor, termasuk kondisi medis tertentu pada struktur kulit manusia. Untuk mengetahui lebih jelas, mari kita ulas perbedaan jenis kulit di wajah dan tubuh manusia seperti dilansir dari berbagai sumber. Perbedaan Jenis Kulit Wajah dan Tubuh Jumlah Kelenjar Minyak, Perbedaan Jenis Kulit Wajah dan Tubuh Jumlah Kelenjar Minyak di Kulit Wajah dan Tubuh Secara garis besar, perbedaan yang dapat menjelaskan timbulnya keluhan adalah karena adanya perbedaan pada jumlah kelenjar minyak di mana kelenjar minyak pada kulit wajah jumlahnya lebih banyak dibandingkan kulit bagian tubuh lainnya, sehingga hal ini dapat saja menimbulkan perbedaan yang cukup jelas seperti yang ada keluhkan. Jumlah kelenjar minyak yang lebih banyak pada wajah ini pula yang menyebabkan sering munculnya jerawat jika terjadi penyumbatan. Artikel terkait 6 Tips Kesehatan Kulit Agar Bunda Selalu Tampil Cantik dan Awet Muda Ketebalan Kulit, Perbedaan Jenis Kulit Wajah dan Tubuh Ketebalan Kulit Selain perbedaan antara jumlah kelenjar minyak, perbedaan umum antara kulit tubuh dan kulit wajah sebenarnya hanya terletak pada ketebalan kulit saja. Maka dari itu, satu-satunya masalah yang dihadapi dari kedua jenis kulit ini hanya pola penyerapan formula perawatan yang diberikan. Perbedaan jenis-jenis kelenjar pada bagian kulit tubuh tertentu dan juga adanya perbedaan pada jumlah bakal rambut yang tumbuh pada kulit. Artikel terkait 8 Makanan bantu bikin kulit sehat dan mulus, Bunda perlu tahu! Penyebab Perbedaan Jenis Kulit Penyebab Perbedaan Jenis Kulit Seperti dikutip dari laman The Beauty Chef, ketebalan kulit wajah dan tubuh berbeda, perbedaan lainnya adalah susunan pergantian sel kulit. Kulit wajah lebih tipis dibandingkan bagian tubuh karena lapisan lemak di bawah kulit tubuh lebih tebal daripada wajah. Dikutip dari Healthline, kulit di kelopak mata bagian yang paling tipis dan halus. Kulit yang paling tebal di bagian punggung dan kaki. Adapun kulit di bagian tangan dan telapak kaki mempunyai lapisan ekstra yang menutupi utuh di epidermis. Lapisan itu memungkinkan peningkatan ketahanan dan peregangan di bagian tersebut. Kelambatan pergantian sel kulit tubuh seringkali mengakibatkan kulit lebih tebal, kering, dan bersisik. Itu karena sel kulit mati bisa bertahan lebih lama di tubuh. Jika dibandingkan bagian wajah, kulit tubuh mempunyai lebih sedikit kelenjar sebasea yang berfungsi untuk mengeluarkan zat minyak. Kelenjar sebasea paling banyak terdapat di zona T wajah. Tak heran kulit wajah bagian ini sangat berminyak. Sebab perbedaan itulah produk perawatan kulit wajah dan tubuh berbeda. Artikel terkait Benarkah Minuman Kolagen Bisa Mencegah Penuaan? Ini Penjelasannya Pilih Produk Perawatan Tepat Meski berbeda jenis, kulit tubuh juga mengalami proses penuaan serentak dengan wajah, sehingga sama-sama memerlukan perawatan sedini mungkin dan sebelum muncul masalah lainnya. Karena perbedaan itu, maka sangat disarankan untuk memberikan perawatan yang berbeda bagi kulit wajah dan kulit tubuh. Bila Parents mengalami kesulitan dalam menentukan bagaimana dan produk apa saja yang harus digunakan, maka sangat dianjurkan untuk berkonsultasi lebih lanjut dengan dokter spesialis kulit agar mendapatkan perawatan yang tepat. Itulah perbedaan jenis kulit wajah dan tubuh yang penting diketahui agar bisa memilih produk tepat untuk merawatnya. Gimana, Parents sudah memakai produk tepat? Baca juga 8 Skincare Ekstrim Artis Hollywood, Pakai Berlian hingga Darah Sendiri! Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android. Obatdimasukan ke dalam kulit, dibawah kulit, kedalam otot dan ke dalam vena dan pemberian ini lebih cepat diserap daripada melalui oral. ( WHO 1998 ) Spuit mempunyai 3 bagian yaitu ujung yang berhubungan dengan jarum, bagian luar atau barrel dimana skala tercetak biasanya dalam mililiter, yang terakhir adalah plunger yang pas dengan bagian HomeKesehatanPerlengkapan MedisAlat TerapiAtur jumlah dan catatanSuture Needle GR & GT Jarum Jahit Otot dan Kulit untuk Operasi - GT 10Kondisi BaruMin. Pemesanan 1 BuahEtalase Semua EtalaseJarum Hecting UNTUK OPERASI BEDAHGR = JARUM OTOTGT = JARUM KULIT1 bungkus isi 12 pcsHarga per 1 bungkus jarumjahit jarumkulit jarumhecting jarumonemed jarumototjarumjahit jarumkulit jarumhecting jarumonemed jarumototAda masalah dengan produk ini?ULASAN PEMBELI

Bergantungpada cara pemberiannya, tempat pemberian obat adalah saluran cerna (mulut sampai dengan rektum), kulit, paru, otot, dan lain-lain. Yang terpenting adalah cara pemberian obat per oral, dengan cara ini tempat absorpsi utama adalah usus halus karena memiliki permukaan absorpsi yang sangat luas, yakni 200 m2 (panjang 280 cm, diameter 4

Monday, August 3rd 2015. Membahas tentang jenis jarum hecting sebenarnya sama saja dengan membahas jenis jarum bedah. Karena pada dasarnya jarum yang digunakan untuk hecting sama dengan jenis jarum yang digunakan pada pembedahan. Hecting merupakan bagian dari tindakan pembedahan. Jenis jenis jarum hecting umumnya digunakan untuk menjahit luka operasi, dapat pula digunakan untuk menjahit luka akibat kecelakaan. Jenis jarum hecting yang digunakan untuk menjahit luka baik luka operasi maupun luka akibat kecelakaan pada umumnya terbuat dari bahan logam stainless steel. Biasanya jenis jarum hecting akan dijual tersendiri, lepas dari benang hectingnya. Namun sekarang terdapat jenis jarum hecting yang telah bersatu dengan benang hecting dalam kemasan satu-satu. Jenis jarum hecting yang seperti itu disebut juga dengan sebutan atroumatic needle. Disebut dengan jarum atroumatic needle karena jenis-jenis jarum hecting tersebut tidak akan menimbulkan trauma. Jenis jarum hecting seperti itu membuat benang langsung dijepit ke dalam ujung jarum yang satunya lagi. Informasi harga dan pembelian berang dan jarum operasi klik disini Jarum hecting Benang operasi chromic catgut + jarum Dalam memilih jenis jenis jarum hecting dalam melakukan penjahitan luka sangatlah penting. Karena dalam pemilihan jenis jenis jarum hecting harus diperhatikan dalam pemilihan jarum bedah antara lain adalah jarum yang digunakan agar berperan aktif dalam penyembuhan luka dan tidak merubah atau merusak jaringan tubuh. Saat akan melakukan penjahitan luka bekas operasi, jenis jenis jarum hecting harus dikenal dan dipilih jenis jarum hecting yang sesuai dengan prosedur operasi. Bentuk Jenis jenis Jarum Hecting Atraumatik Jenis jarum hecting seperti jarum atraumatik kini makin banyak di gunakan oleh sebagain besar orang. jenis jarum hecting atraumatik yang digunakan adalah jenis jarum yang terdiri atas sebuah lubang pada ujungnya yang merupakan tempat insersi benang. Benang yang digunakan pada jenis jenis jarum hecting atraumatik akan mengikuti jalur jarum bedah tanpa menimbulkan kerusakan jaringan trauma. Perbedaan jenis jarum hecting model lama dengan jenis jarum hecting atraumatik terletak pada mata dan loop nya. Pada jenis-jenis jarum hecting model lama memiliki mata dan loop pada benangnya sehingga dapat menimbulkan trauma. Jenis-jenis jarum hecting memiliki bagian dasar yang sama, meskipun bentuknya beragam. Setiap bagian dari jenis-jenis jarum hecting memiliki ujung, yakni bagian body dan bagian lubang tempat insersi benang. Sebagian besar jenis-jenis jarum hecting berbentuk kurva dengan ukuran ¼, 5/8, ½ dan 3/8 lingkaran. Hal ini menyebabkan jenis-jenis jarum hecting memiliki range untuk bertemu dengan jahitan lainnya yang dibutuhkan. Ada juga bentuk jenis-jenis jarum hecting yang lurus namun jarang digunakan pada bedah minor. Jenis-jenis jarum hecting ini berbentuk setengah lingkaran datar digunakan untuk memudahkan penggunaannya dengan needle holder. Bagian dari Jenis jenis Jarum Hecting Bagian dari jenis hecting pada dasarnya terdiri atas bagian dari ujung jarum atau point needle, badan atau batang atau juga disebut dengan body/ shat needle, dan mata jarum atau eye needle. Ujung dari jenis-jenis jarum hecting memiliki beberapa bentuk, yaitu sebagai berikut Ujung dari jenis yang disebut Taper. Ujung jarum taper dengan batang bulat atau empat persegi cocok digunakan untuk menjahit daerah aponeurosis, otot, saraf, peritoneum, pembuluh darah, katup Ujung dari jenis hecting yang disebut Blunt. Blunt point dan batang gepeng cocok digunakan untuk menjahit daerah usus besar, ginjal, limpa, hati Ujung dari jenis-jenis jarum hecting yang disebut Triangular. Ujung segitiga dengan batang gepeng atau empat persegi. Bisa dipakai untuk menjahit daerah kulit, fascia, ligament, dan tendon. Ujung dari jenis-jenis jarum hecting yang disebut Tapercut. Ujung jarum berbentuk segitiga yang lebih kecil dengan batang gepeng, bisa digunakan untuk menjahit fascia, ligaments, uterus, rongga mulut, dan sebagainya. Oleh Bidan Rina Widyawati Sumber Incoming search termsmacam macam jarum hectinghttps//tokoalkes com/blog/jenis-jenis-jarum-hectingmacam benang dan jarum hectingnama nama jarumjarum jahit lukamacam macam hectingjenis hectingperbedaan jarum otot dan jarum kulitmacam2 jarum hectingjenis jenis hecting
KRTremedi hecting jahit kulit jarum otot jarum di Tokopedia ∙ Promo Pengguna Baru ∙ Cicilan 0% ∙ Kurir Instan.
Pemilihan jarum serta benang merupakan dua hal yang penting bagi petugas medis pada saat melakukan operasi karena tiap pasien memerlukan benang dan jarum yang berbeda-beda. Penggunaan jarum yang tepat pada saat operasi dapat mencegah terjadinya trauma pada pasien, selain itu pemilihan benang operasi juga penting karena benang operasi merupakan bahan asing yang juga akan mempengaruhi proses penyembuhan luka. Pemilihan jarum dan benang operasi tergantungpada karakteristik, prosedur operasi yang digunkana, anatomi tubuh yang dioperasi serta disesuaikan juga dengan pengalaman dan kebutuhan tim medis yang melakukan tindakan operasi. Jarum Bedah Jarum operasi memiliki dua bentuk yaitu bentuk jarum yang melengkung dan lurus. Jarum yang bentuknya lurus dapat digunakan tanpa bantuan alat, sedangkan penggunaan jarum yang berbentuk melengkung memerlukan alat untuk memegangnya. Jarum yang berbentuk lengkungan ini memiliki dua tipe Jarum cutting, digunakan untuk menjahit kulit. Memiliki tip yang sangat tajam sehingga memudahkan proses penjahitan pada bagian kulit. Jarum tapered, mempunyai tip yang panjang dengan bentuk yang agak halus dan tidak memberikan trauma pada jaringan, pembuluh darah dan saluran cerna. Selain memiliki berbagai jenis, jarum operasi juga tersedia dalam berbagai ukuran. Semakin besar benang yang digunakan maka jarum yang digunakan pun juga semakin besar. Ukuran jarum bedah sama dengan ukuran yang ada pada jarum suntik, semakin besar angkanya maka semakin kecil ukuran jarumnya. Kisaran ukuran jarum bedah mulai dari 00 paling besar, digunakan untuk menutup dinding abdomen sampai 10-0 yang paking kecil, digunakan untuk anastomoses mikrovaskuler- ukurannya seperti rambut manusia. Ukuran jarum bedah yang biasa digunakan berkisar antara Jarum dengan ukuran cocok digunakan apabila pembedahan dilakukan di bagian wajah yang tidak meninggalkan bekas luka, sedangkan pada bagian tubuh yang tidak terlalu terlihat dapat menggunakan benang berukuran karena semakin besar ukurannya membuat proses menjahit menjadi lebih mudah dan lebih kuat. Bahan yanng digunakan untuk membuat jarum bedah adalah bahan stainless steel kualitas tinggi, kemudian dibuat sekecil mungkin dengan kekuataan jarum yang kuat, dapat dipasang atau tidak mudah bergerak saat digunakan dengan alat pemegang jarum, memiliki ketajaman yang dapat menembus jaringan maupun kulit dengan resistensi minimal, steril dan tidak korosif. Benang Bedah. Benang bedah atau sering disebut juga dengan stitches, merupakan benang yang steril, digunakan untuk memperbaiki bagian tubuh yang mengalami luka dan juga untuk menutup bagian tubuh setelah tindakan operasi. Benang operasi digunakan oleh tenaga medis seperti dokter bedah untuk menahan kulit, organ dalam, pembukuh darah dan jaringan lain pada tubuh untuk kembali menyatu lagi setelah terjadinya kecelakaan ataupun operasi. Seperti halnya jarum bedah yang memiliki jenis yang bervariasi, benang bedah pun memiliki variasi jenis dengan penggunaan yang berbeda-beda pula. Benang bedah yang ideal harus memiliki sifat yang kuat, tidak beracun dan hipoalergenik, serta fleksibel. Selain itu, benang bedah juga harus dapat menahan masuknya cairan tubuh dari luar, yang dapat menyebabkan terjadinya infeksi. Benang bedah merupakan benda asing bagi tubuh sehingga tidak menutup kemungkinan akan terjadi reaksi terhadap jaringan. Semakin kecil diamter benang yang digunakan maka semakin kecil juga reaksi yang diberikan oleh jaringan selam proses operasi. Ragam benang bedah. Benang bedah diklasifikasikan menjadi dua tipe yaitu benang yang dapat diabsorbsi dan benang yang tidak dapat diabsorbsi. Bisa juga diklasifikasikan berdasarkan pada konstruksi atau bahan dasarnya, yaitu terbuat monofilamen atau multifilamen, coating provided, sifat absorbsinya dan bahan pembuatnya bisa sintetik maupun alami. Benang bedah juga bisa diklasifikasikan berdasarkan cara penggunaannya, misalnya benang bedah untuk kardiovaskular, bedah mata, bedah ortopedi dan lainnya. Berikut ini adalah klasifikasi benang bedah berdasarkan pada sifat bahan penyusunnya Benang bedah yang tidak diabsorbsi Jenis benang ini akan terus berada pada bagian tubuh yang dilakukan tindakan operasi. Benang ini iharus diambil kembali dari tubuh setelah luka pasca operasi sudah kembali normal atau sembuh. Penggunaan jenis benang ini memberikan bekas luka yang minim atau tidak terlihat sehingga biasa digunakan untuk menjahit tubuh bagian luar. Akan tetapi pada beberapa kasus seperti tindakan operasi pada jantung, pembuluh darah dimana terdapat proses ritmatik membutuhkan benang yang dapat bertahan lama lebih dari 3 minggu, untuk memberikan waktu yang cukup bagi luka untuk sembuh. Contoh dari benang ini adalah benang polipropilene, nilon ethilon, poliester, PVDF. Benang bedah yang dapat diabsorbsi Benang bedah jenis ini dapat melarut oleh jaringan tubuh atau dapat terdegredasi ke dalam tubuh. Benang bedah ini terbuat dari bahan yang dapat larut ke dalam jaringan setelah beberapa hari sekitar 10 sampai 8 minggu tergantung dari bahan dasarnya. Keuntungan dari penggunaan jenis benang ini adalah tidak perlu dilakukan tindakan untuk mengambil kembali benang dari tubuh. Kekurangan penggunaan benang ini adalah memberikan bekas luka jahitan yang terlihat, oleh sebab itu benang ini digunakan pada bagian bawah kulit. Benang bedah yang terdegradasi ini dibuat dengan menggunakan usus domba, sehingga sering juga disebut dengan catgut. Benag gut saat ini dibuat khusus dari usus sapi maupun domba dan mungkin tanpa perlakuan apapun plain gut, ada juga yang digelapkan dengan menggunakan garam kromium untuk meningkatkan kesamaannya dengan tubuh chromic gut atau diberi perlakuan-panas untuk mempercepat absorpsinya fast gut. Pembuatan benang ini sekarang sudah dibuat dengan serat polimer sintetis yang memungkinkan untuk diuntai ataupun dijadikan benang monofilamen. Benang yang dibuat dari bahan sintetik lebih memberikan banyak keuntungan dibandingan dengan gut, lebih mudah digunakan, harganya lebih murah, raksi jaringan yang minimal dan tidak toksik. Contoh benang ini adalah benang asam poliglikolat PGA, poliglaktin 910 PGLA, catgut plain dan catgut chromic, polidioksanon PDS. Benang bedah monofilamen dan multifilamen Benang bedah multifilamen terbuat dari kumparan benang tipis yang kemudian diputar atau dikepang menjadi satu. Benang ini lebih mudah untuk diikat dibandingan dengan benang monofilamen. Namun benang ini mempunyai kekurangan yaitu menjadi tempat persembunyian dan perkembangan bakteri sehingga meningkatkan kejadian infeksi. Benang monofilamen tersusun atas satu benang saja, dan digunakan untuk menutup kulit yang mengalami luka dan beresiko terjadinya infeksi. Contoh benang multifilamen yaitu polipropilene, nilon ethilon, catgut, polidioksanon. Sedangkan benang monofilamen contohnya adalah poliglaktin 910, benng PGA. Berdasarkan pada diameternya, benang bedah terbagi menjadi beberapa ukuran berdasarkan pada bahan penyusunnya yaitu Benang sintetik dan alami. Benang silk dan catgut merupakan benang bedah yang alami, sedangkan benang lainnya terbuat dari bahan sintetik. Benang salut dan tanpa salut Benang salut bertujuan untuk menigkatkan sifatnya terutama pada saat proses penjahitan, sehingga memudahkan untuk melewati jaringan dan mengurangi reaksi pada jaringan. Bahan penyalut yang digunakan biasanya merupakan suaatu polimer yang lebih bio-kompatibel dibandingkan dengan bahan penyalut konvensial lain seperti beeswax, parafin ataupun gelatin. Contoh benang salut yaitu benang PGA, catgut chromic, poliglaktin 910. Sedangkan benang tanpa salut contohnya adalah benang polipropilen monofilamen, monofilamen nilom, PVDF. Macam-macam jarum dan benang yang digunakan untuk tindakan operasi bisa didapatkan melalui distributor alat kesehatan yang memberikan berbagai merek dan tipe benang operasi dengan harga murah dan kualitas terjamin.
Ciriciri jaringan epitel adalah A. memiliki banyak substansi interseluler B. memiliki daya regenerasi yang rendah C. sel-sel tersusun rapat D. mengandung banyak pembuluh darah E. mengandung banyak pembuluh limfa Jawab: C Pembahasan: Ciri-ciri jaringan epitel pada hewan adalah sebagai berikut. (1) Terdiri atas sel-sel yang bersisi, poligonal atau bersudut banyak,
Inilah pembahasan selengkapnya tentang perbedaan jarum kulit dan jarum otot dan sejumlah artikel lain dengan topik yang masaih berkaitan dengan perbedaan jarum kulit dan jarum Anda masih membutuhkan informasi lain yang lebih detail tentang perbedaan jarum kulit dan jarum otot, Anda boleh ajukan pertanyaan langsung kepada kami.…alam postingan ini diuraikan kemungkinan untuk penanganan sendiri gangguan kulit umum, seperti kulit kering, eksim luka bakar, bisul, kutil katimumul dan ketombe. Gangguan lainnya yang juga sering dijumpai, seperti gatal-gatal, jerawat, kutu air, dan kutu rambut akan dibicarakan dalam postingan tersendiri. Sediaan Obat-Obat Kulit Untuk pengobatan sendiri tersedia beberapa sediaan obat luar, dengan sifat-sifatnya tersendiri. Untuk mempermudah pilih……mpai merekat, biarkan satu hari dan lepas ke esokan harinya Ragam penyakit kulit Bagi penderita penyakit kulit, gatal-gatal, dan luka, ramuan yang harus diracik adalah daun biduri dan minyak kelapa secukupnya. Daun itu diolesi minyak kelapa, lalu dilayukan di atas pengapian. Setelah itu, daun ditempel ke bagian kulit yang luka atau gatal. Sebelum diobati, kulit yang luka dicuci dulu dengan air hangat atau alkohol 70 %. Bisul, eksim, dan penyakit-p……anyakan kasus nyeri ini disebabkan oleh pembebanan yang terlalu besar pada otot-otot, yang tidak biasa melakukan kerja berat. Akibatnya otot, urat, pitanya atau simpai sendi menjadi teregang berlebihan dan timbullah retak dan perdarahan mikro pada serat-serat otot, yang disusul oleh peradangan. Pencegahan Nyeri dan kaku otot akibat salesma dan flu tidak dapat dihindari, begitu pula akibat rema. Maksimal dapat diusahakan untuk menggerakkan otot-oto……nspirasi dan membuang zat-zat hasil penguraian melalui keringat. Struktur kulit Kulit terdiri dari tiga lapisan, yakni dari luar kedalam kulit ari, kulit jangat dan kulit bawah. Kulit ari empidermis ialah bagian luar dari kulit dan diselubung oleh lapisan sel-sel keras, yang mirip tanduk. Lapisan tanduk atau keratin ini senantiasa dilepaskan sebagai serpihan-serpihan dan diperbaharuhi oleh jaringan dibawahnya, yang mengeras lagi menjadi kerati……tara cairan dan lemak yang pada kulit terganggu. Keadaan ini timbul pada misalnya eksim alergis dan eksim atopis. Kulit yang kering sering kali mengakibatkan gatal-gatal terutama pada lansia. Sebabnya adalah berkurangnya cairan dalam kulit, yang menyebabkan perasaan kering dan kaku pada kulit, yang terlihat agak berkeriput. Kulit arinya menipis dan kurang dapat menahan cairan, juga mudah sekali lecet bila terbentur sesuatu. Penyebab lain adalah pe……dari tubuh melalui ginjal. Kalor Untuk meringankan nyeri dan mengendurkan otot-otot yang kejang dan kaku biasanya dilakukan pemanasan dengan lampu merah infrared atau dengan kantong air panas sangat efektif. Hasil yang sama dapat dicapai dengan mandi atau berendam dalam air panas. Sebaliknya, nyeri akibat luka atau peradangan tidak boleh ditangani dengan kalor, melainkan dengan pendinginan untuk mencegah pembengkakan es batu dalam kantong plas……wajah. Sama seperti HHV1, infeksi HHV2 menular dan menyebar melalui kontak kulit ke kulit. Human Herpes Virus 3 – Cacar air dan Herpes Zoster Disebut juga sebagai virus varicella-zoster. Suatu jenis virus herpes yang menyebabkan penyakit kulit yang sering kita temui yaitu cacar air dan herpes zoster dompo. Human Herpes Virus 4 – Kissing Disease Disebut juga sebagai virus Epstein-Barr, yakni penyebab utama infeksi mononucleosis, atau “kissing dis…Pembahasan seputar perbedaan jarum kulit dan jarum otot ini tentu saja masih berkaitan dengan mengobati tanduk kambing yg menancap ke kepala, macam obat generik dan fungsinya, cara membius, perbedaan pabanox dan parasol, tanduk kambing menusuk kepala, cara melarutkan kapur barus, nama obat yang menggunakan pipet kaca di apotik, antimo campur kopi, insto campur kopi, obat penumbuh daging di apotik dan topik menarik lainnya di situs ini.
Umumnya vaksin disuntikkan ke otot menggunakan jarum. Namun, ada juga vaksin yang hanya perlu diinjeksikan ke kulit sehingga jarum yang digunakan juga sangat pendek. Misalnya, dijelaskan dalam laman Popular Science , vaksin Fluzone Intradermal menggunakan microneedle kecil yang jauh lebih tipis dan pendek daripada jarum suntik normal karena

Obat bisa masuk ke dalam tubuh dengan berbagai jalan. Setiap rute memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Rute yang paling umum adalah melalui mulut per oral karena sederhana dan mudah dilakukan. Beberapa rute tidak bisa dilakukan oleh setiap orang, namun harus diberikan oleh tenaga kesehatan tertentu. Berikut macam-macam rute pemberian obat Diminum oral Diberikan melalui suntikan ke pembuluh darah intravena, ke dalam otot intramuskular, ke dalam ruang di sekitar sumsum tulang belakang intratekal, atau di bawah kulit subkutan Ditempatkan di bawah lidah sublingual atau antara gusi dan pipi bukal Dimasukkan ke dalam rektum dubur atau vagina vagina Ditempatkan di mata rute okular atau telinga rute otic Disemprotkan ke hidung dan diserap melalui membran hidung nasal Terhirup masuk ke dalam paru-paru, biasanya melalui mulut inhalasi atau mulut dan hidung dengan nebulisasi Diterapkan pada kulit kutanea untuk efek lokal topikal atau seluruh tubuh sistemik Dihantarkan melalui kulit dengan patch transdermal, semacam koyo untuk efek sistemik. Rute oral[sunting] Banyak obat dapat diberikan secara oral dalam bentuk tablet, cairan sirup, emulsi, kapsul, atau tablet kunyah. Rute ini paling sering digunakan karena paling nyaman dan biasanya yang paling aman dan tidak mahal. Namun, rute ini memiliki keterbatasan karena jalannya obat biasanya bergerak melalui saluran pencernaan. Untuk obat diberikan secara oral, penyerapan absorpsi bisa terjadi mulai di mulut dan lambung. Namun, sebagian besar obat biasanya diserap di usus kecil. Obat melewati dinding usus dan perjalanan ke hati sebelum diangkut melalui aliran darah ke situs target. Dinding usus dan hati secara kimiawi mengubah memetabolisme banyak obat, mengurangi jumlah obat yang mencapai aliran darah. Akibatnya, ketika obat yang sama diberikan secara suntikan intravena, biasanya diberikan dalam dosis yang lebih kecil untuk menghasilkan efek yang sama. Ketika obat diambil secara oral, makanan dan obat-obatan lainnya dalam saluran pencernaan dapat mempengaruhi seberapa banyak dan seberapa cepat obat ini diserap. Dengan demikian, beberapa obat harus diminum pada saat perut kosong, beberapa obat lain harus diambil dengan makanan, beberapa obat lain tidak harus diambil dengan obat-obatan tertentu lainnya, dan beberapa obat yang lain tidak dapat diambil secara oral sama sekali. Beberapa obat oral mengiritasi saluran pencernaan. Misalnya, aspirin dan sebagian besar obat nonsteroidal anti-inflammatory NSAID dapat membahayakan lapisan lambung dan usus kecil untuk berpotensi menyebabkan atau memperburuk ulser yang sudah ada sebelumnya. Beberapa obat lain penyerapannya buruk atau tidak teratur dalam saluran pencernaan atau dihancurkan oleh enzim asam dan pencernaan di dalam perut. Rute pemberian lain yang diperlukan ketika rute oral tidak dapat digunakan, misalnya Ketika seseorang tidak bisa mengambil apapun melalui mulut Ketika obat harus diberikan secara cepat atau dalam dosis yang tepat atau sangat tinggi Ketika obat buruk atau tidak teratur diserap dari saluran pencernaan Rute sublingual dan rute bukal[sunting] Beberapa obat ditempatkan di bawah lidah secara sublingual atau antara gusi dan gigi secara bucal sehingga mereka dapat larut dan diserap langsung ke dalam pembuluh darah kecil yang terletak di bawah lidah. Obat ini tidak tertelan. Rute sublingual sangat baik untuk nitrogliserin, yang digunakan untuk meredakan angina, karena penyerapan yang cepat dan obat segera memasuki aliran darah tanpa terlebih dahulu melewati dinding usus dan hati. Namun, sebagian besar obat tidak bisa digunakan dengan cara ini karena obat dapat diserap tidak lengkap atau tidak teratur. Rute dubur rektal[sunting] Banyak obat yang diberikan secara oral dapat juga diberikan secara rektal sebagai supositoria. Dalam bentuk ini, obat dicampur dengan zat lilin yang larut atau mencairkan setelah itu dimasukkan ke dalam rektum. Karena dinding rektum adalah tipis dan kaya pasokan darah, obat ini mudah diserap. Supositoria diresepkan untuk orang-orang yang tidak bisa menggunakan obat oral karena mereka mengalami mual, tidak bisa menelan, atau memiliki pembatasan makan, seperti yang diperlukan sebelum dan setelah operasi bedah. Obat-obatan yang dapat diberikan secara rektal termasuk asetaminofen atau parasetamol untuk demam, diazepam untuk kejang, dan obat pencahar konstipasi. Obat yang membuat perih dalam bentuk supositoria mungkin harus diberikan melalui suntikan. Rute okular mata[sunting] Obat yang digunakan untuk mengobati gangguan mata seperti glaukoma, konjungtivitis, dan luka dapat dicampur dengan zat aktif untuk membuat cairan, gel, atau salep sehingga mereka dapat diberikan pada mata. Tetes mata cair relatif mudah digunakan, namun mudah keluar dari mata terlalu cepat untuk diserap dengan baik. Formulasi gel dan salep menjaga obat kontak dengan permukaan mata, tetapi mereka mungkin mengaburkan penglihatan. Obat mata yang hampir selalu digunakan untuk efek lokal. Misalnya, air mata buatan yang digunakan untuk meredakan mata kering. Obat lain misalnya, yang digunakan untuk mengobati glaukoma, seperti asetazolamid dan betaksolol, dan yang digunakan untuk melebarkan pupil, seperti fenilefrin dan tropikamid menghasilkan efek lokal beraksi langsung pada mata setelah obat diserap melalui kornea dan konjungtiva. Beberapa obat ini maka memasuki aliran darah dan dapat menyebabkan efek samping yang tidak diinginkan pada bagian tubuh lainnya. Rute telinga otic[sunting] Obat yang digunakan untuk mengobati radang telinga dan infeksi dapat diberikan secara langsung ke telinga. Tetes telinga yang mengandung larutan atau suspensi biasanya diberikan hanya pada liang telinga luar. Sebelum meneteskan obat tetes telinga, orang harus benar-benar membersihkan telinga dengan kain lembab dan kering. Kecuali obat yang digunakan untuk waktu yang lama atau digunakan terlalu banyak, sedikit obat masuk ke aliran darah, sehingga efek samping pada tubuh tidak ada atau minimal. Obat-obatan yang dapat diberikan melalui rute otic termasuk hidrokortison untuk meredakan peradangan, siprofloksasin untuk mengobati infeksi, dan benzokain untuk memati-rasakan telinga. Rute nasal[sunting] Untuk pemberian obat melalui rute ini, obat harus diubah menjadi tetesan kecil di udara dikabutkan, aerosol supaya bisa dihirup dan diserap melalui membran mukosa tipis yang melapisi saluran hidung. Setelah diserap, obat memasuki aliran darah. Obat yang diberikan dengan rute ini umumnya bekerja dengan cepat. Beberapa dari obat mengiritasi saluran hidung. Obat-obatan yang dapat diberikan melalui rute hidung termasuk nikotin untuk berhenti merokok, kalsitonin osteoporosis, sumatriptan untuk sakit kepala migrain, dan kortikosteroid untuk alergi. Rute inhalasi[sunting] Obat diberikan dengan inhalasi melalui mulut harus dikabutkan menjadi tetesan lebih kecil dibanding pada rute hidung, sehingga obat dapat melewati tenggorokan trakea dan ke paru-paru. Seberapa dalam obat bisa ke paru-paru tergantung pada ukuran tetesan. Tetesan kecil pergi lebih dalam, yang meningkatkan jumlah obat yang diserap. Di dalam paru-paru, mereka diserap ke dalam aliran darah. Relatif sedikit obat yang diberikan dengan cara ini karena inhalasi harus dimonitor untuk memastikan bahwa seseorang menerima jumlah yang tepat dari obat dalam waktu tertentu. Selain itu, peralatan khusus mungkin diperlukan untuk memberikan obat dengan rute ini. Biasanya, metode ini digunakan untuk pemberian obat yang bekerja secara khusus pada paru-paru, seperti obat antiasma aerosol dalam wadah dosis terukur disebut inhaler, dan untuk pemberian gas yang digunakan untuk anestesi umum. Rute nebulisasi[sunting] Serupa dengan rute inhalasi, obat yang diberikan dengan nebulisasi dikabutkan harus diubah menjadi aerosol berupa partikel kecil untuk mencapai paru-paru. Nebulisasi memerlukan penggunaan perangkat khusus, paling sering sistem nebulizer ultrasonik atau jet. Menggunakan perangkat benar membantu memaksimalkan jumlah obat dikirim ke paru-paru. Obat-obat yang diberikan melalaui rute ini misalnya tobramisin untuk cystic fibrosis, pentamidin pneumonia Pneumocystis jirovecii, dan albuterol atau salbutamol untuk serangan asma. Efek samping bisa terjadi bila obat disimpan langsung di paru-paru seperti batuk, mengi, sesak napas, dan iritasi paru-paru, penyebaran obat ke lingkungan mungkin mempengaruhi orang lain, dan kontaminasi dari perangkat yang digunakan untuk pengabutan terutama bila perangkat digunakan kembali dan tidak cukup dibersihkan. Menggunakan perangkat benar membantu mencegah efek samping. Rute kutanea[sunting] Obat diterapkan pada kulit biasanya digunakan untuk efek lokal dan dengan demikian yang paling sering digunakan untuk mengobati gangguan kulit yang dangkal, seperti psoriasis, eksim, infeksi kulit virus, bakteri, dan jamur, gatal-gatal, dan kulit kering. Obat ini dicampur dengan bahan tidak aktif sebagai pembawa. Tergantung pada konsistensi bahan pembawa, formulasi bisa berupa salep, krim, losion, larutan, bubuk, atau gel. Rute transdermal[sunting] Beberapa obat dihantarkan ke seluruh tubuh melalui patch bentuknya semacam koyo pada kulit. Obat ini kadang-kadang dicampur dengan bahan kimia seperti alkohol yang meningkatkan penetrasi melalui kulit ke dalam aliran darah tanpa injeksi apapun. Melalui patch, obat dapat dihantarkan secara perlahan dan terus menerus selama berjam-jam atau hari atau bahkan lebih lama. Akibatnya, kadar obat dalam darah dapat disimpan relatif konstan. Patch sangat berguna untuk obat yang cepat dieliminasi dari tubuh karena obat tersebut, jika diambil dalam bentuk lain, harus sering digunakan. Namun, patch dapat mengiritasi kulit beberapa orang. Selain itu, patch dibatasi oleh seberapa cepat obat dapat menembus kulit. Hanya obat yang akan diberikan dalam dosis harian yang relatif kecil dapat diberikan melalui patch. Contoh obat tersebut termasuk nitrogliserin untuk nyeri dada, skopolamin untuk mabuk perjalanan, nikotin untuk berhenti merokok, klonidin untuk tekanan darah tinggi, dan fentanil untuk menghilangkan rasa sakit. Rute Injeksi[sunting] Pemberian dengan suntikan parenteral meliputi rute berikut Subkutan di bawah kulit Intramuskular dalam otot Intravena dalam pembuluh darah Intratekal sekitar sumsum tulang belakang Suatu obat dapat dibuat atau diproduksi dengan cara yang memperpanjang penyerapan obat dari tempat suntikan selama berjam-jam, hari, atau lebih lama. Produk tersebut tidak perlu diberikan sesering produk obat dengan penyerapan yang lebih cepat. Untuk rute subkutan, jarum dimasukkan ke dalam jaringan lemak tepat di bawah kulit. Setelah obat disuntikkan, kemudian bergerak ke pembuluh darah kecil kapiler dan terbawa oleh aliran darah. Atau, obat mencapai aliran darah melalui pembuluh limfatik. Obat protein yang berukuran besar seperti insulin, biasanya mencapai aliran darah melalui pembuluh limfatik karena obat ini bergerak perlahan dari jaringan ke kapiler. Rute subkutan digunakan untuk banyak obat protein karena obat tersebut akan hancur dalam saluran pencernaan jika mereka diambil secara oral. Obat-obatan tertentu seperti progestin yang digunakan untuk pengendalian kelahiran hormonal dapat diberikan dengan memasukkan kapsul plastik di bawah kulit implantasi. Meskipun rute ini jarang digunakan, keunggulan utamanya adalah untuk memberikan efek terapi jangka panjang misalnya, etonogestrel yang ditanamkan untuk kontrasepsi dapat bertahan hingga 3 tahun. Rute intramuskular disukai dibanding rute subkutan ketika diperlukan obat dengan volume yang lebih besar. Karena otot-otot terletak di bawah kulit dan jaringan lemak, digunakan jarum yang lebih panjang. Obat biasanya disuntikkan ke dalam otot lengan atas, paha, atau pantat. Seberapa cepat obat ini diserap ke dalam aliran darah tergantung, sebagian, pada pasokan darah ke otot Semakin kecil suplai darah, semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk obat yang akan diserap. Untuk rute intravena, jarum dimasukkan langsung ke pembuluh darah. Suatu larutan yang mengandung obat dapat diberikan dalam dosis tunggal atau dengan infus kontinu. Untuk infus, larutan digerakkan oleh gravitasi dari kantong plastik dilipat atau, lebih umum, dengan pompa infus melalui pipa fleksibel tipis ke tabung kateter dimasukkan ke dalam pembuluh darah, biasanya di lengan bawah. Pemberian intravena adalah cara terbaik untuk memberikan dosis yang tepat dengan cepat dan dengan cara yang terkendali dengan baik ke seluruh tubuh. Hal ini juga digunakan untuk larutan yang membuat iritasi, yang akan menyebabkan nyeri dan kerusakan jaringan jika diberikan melalui suntikan subkutan atau intramuskular. Suntikan intravena dapat lebih sulit untuk dikelola daripada injeksi subkutan atau intramuskular karena memasukkan jarum atau kateter ke dalam vena mungkin sulit, terutama jika orang tersebut adalah obesitas. Ketika diberikan secara intravena, obat dikirimkan langsung ke aliran darah dan cenderung berlaku lebih cepat daripada ketika diberikan oleh rute lain. Akibatnya, praktisi kesehatan terus memantau orang yang menerima suntikan intravena untuk tanda-tanda bahwa obat ini bekerja atau menyebabkan efek samping yang tidak diinginkan. Juga, efek dari obat yang diberikan oleh rute ini cenderung bertahan untuk waktu yang lebih singkat. Oleh karena itu, beberapa obat harus diberikan melalui infus terus menerus untuk menjaga efeknya konstan. Untuk rute intratekal, jarum dimasukkan antara dua tulang di tulang punggung bagian bawah dan ke dalam ruang di sekitar sumsum tulang belakang. Obat ini kemudian disuntikkan ke kanal tulang belakang. Sejumlah kecil anestesi lokal sering digunakan untuk memati rasakan tempat suntikan. Rute ini digunakan ketika obat diperlukan untuk menghasilkan efek yang cepat atau lokal pada otak, sumsum tulang belakang, atau lapisan jaringan yang menutupi meninges -misalnya, untuk mengobati infeksi dari struktur ini. Anestesi dan analgesik seperti morfin kadang-kadang diberikan dengan cara ini. Referensi Le J., Introduction to Administration and Kinetics of Drugs, MSD Manual Consumer Version, diakses tanggal 5 October 2016.

KELISTRIKANDAN KEMAGNETAN DALAM TUBUH. Tubuh manusia mengandung sistem kelistrikan. Mulai dari mekanisme otak, jantung, ginjal, paru-paru, sistem pencernaan, sistem hormonal, otot-otot dan berbagai jaringan lainnya. Bahkan di setiap sel tubuh kita memiliki tegangan antara -90 mvolt pada saat rileks sampai 40 mvolt pada saat beraktifitas. cB91N.
  • oge12vhy0x.pages.dev/367
  • oge12vhy0x.pages.dev/206
  • oge12vhy0x.pages.dev/228
  • oge12vhy0x.pages.dev/334
  • oge12vhy0x.pages.dev/311
  • oge12vhy0x.pages.dev/352
  • oge12vhy0x.pages.dev/272
  • oge12vhy0x.pages.dev/24
  • oge12vhy0x.pages.dev/325
  • perbedaan jarum otot dan kulit